Pivot point adalah suatu indikator penting yang perlu dipahami oleh trader agar cuan. Dalam penghitungan, ada beberapa hal yang menjadi bahan analisa dan penentuan angka pivot point tersebut. Dengan memahami hal ini, maka trader akan mempunyai potensi untung yang lebih besar dan dapat menekan kemungkinan menderita kerugian.
Dunia trading sangat dinamis. Seorang investor dapat mengalami kerugian besar kemudian berubah menjadi untung atau sebaliknya dalam waktu sangat cepat. Karena itu untuk mengantisipasi kerugian, perlu menguasai strategi dan pengetahuan yang cukup agar semakin cuan.
Pengetian Pivot Point
Pivot point adalah istilah untuk menggambarkan keseimbangan antara nilai aset pada suatu periode trading. Terdapat beberapa komponen yang penting dalam penghitungan pivot point, antara lain nilai harga pada posisi penutupan, titik harga tertinggi dan terendah.
Dengan mengetahui komponen tersebut, maka trader akan mudah melakukan analisa sebagai bahan dalam mengambil keputusan terkait penempatan aset. Selain itu nilai ini penting dalam memprediksikan apakah akan mendapat keuntungan seperti harapan atau sebaliknya.
Trader berpengalamana yang mengamati dan akan melakukan transaksi harus memperhatikan perkembangan pivot point. Tujuannya agar dapat membuat prediksi paling akurat berkaitan dengan posisi atau harga pasar dari aset yag dimilikinya.
Baca juga: Mengupas Strategi Trading dengan Pin Bar
Cara menghitung Pivot point
Seorang trader profesional harus mampu membuat analisa dan menghitung besarnya pivot point. Dengan kemampuan ini, maka aset yang dimiliki akan dapat berkembang secara maksimal. Tidak sedikit aplikasi untuk menghitung nilainya secara praktis dan cepat. Begitu juga dengan penyelenggara trading, banyak yang menyediakan fitur mudah dan aplikatif.
Namun bagi trading yang ingin membuat perhitungan sendiri cukup mudah. Dengan langkah sederhana, trader bisa melakukan analisa dan membuat keputusan kapan saja dan dimana saja berkaitan dengan aset trading yang dimilikinya. Berikut point yang perlu mendapat perhatian:
- Cari informasi mengenai harga tertinggi dan terendah pada hari tersebut setelah penutupan trading. Cari juga informasi mengenai harga trading hari sebelumnya.
- Trader juga perlu mencari harga terakhir pada saat hari menganalisa trading tersebut.
- Tambahkan harga tertinggi dengan terendah dan harga penutupan kemudian bagi 3
- Setelah itu akan dapat mengetahui nilai dari pivot point
- Berikutnya tinggal menghitung nilai resistance dan support
Resistance dan support merupakan nilai yang bisa menjadi dasar kapan seorang trading harus masuk atau keluar dari pasar modal tersebut. Hal ini yang dapat berpengaruh besar terhadapa kemungkan mendapatkan keuntungan maksimal atau terhindar dari kerugian.
Rumus untuk menghitung pivot point, resistance dan support adalah:
P = (H+L+C) 3
R1 = (P x 2)-L
R2 = P (H-L)
S1 = (P x 2) – H
S2 = P – (H-L)
P = Pivot point.
R1 = Resistance 1.
R2 = Resistance 2.
S1 = Support 1
S2 = Support 2
H = Harga tertinggi.
L = Harga terendah.
C = Harga penutupan.
Baca juga: DCFX Aplikasi Trading yang Legal
Triks Trading dengan Mengggunakan Pivot Point
Setelah mengetahui angka-angka pada penghitungan pivot point, resistance dan support, saatnya memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Berdasarnya pengamatan, pada saat harga mengalami perubahan ke posisi resistance atau support secara berkali-kali, maka akan memantul kembali.
Hal ini menyebabkan baik harga pada posisi resistance maupun support akan berubah sampai posisi paling tinggi. Karena itu pengamatan dalam trading untuk mengethui siklus atau grafik pergerakan pasar modal sangat penting.
Pivot point adalah salah satu hal penting yang perlu diketahui dan dikuasai oleh semua trader agar cuan. Tidak sedikit yang mengalami kerugian karena mengabaikan indikator penting tersebut. Agar mahir, trader pemula bisa mempelajarinya terlebih dulu dengan menggunakan menu latihan yang biasanya disediakan oleh penyelenggara trading.
