Subjek trading sangat beragam. Bukan hanya pada mata uang asing atau komoditi pertanian saja, tetapi juga dalam minyak atau dikenal dengan nama oil trading. Oil trading adalah jenis investasi dalam jual beli minyak mentah yang berlangsung selama 24 jam. Jenis subjek trading satu ini memang belum banyak dikenal dan tidak sepopuler forex.
Bagi yang paham trading, oil merupakan salah satu subjek yang berpotensi menghasilkan keuntungan signifikan. Setiap saat harganya bisa naik dan semua orang membutuhkannya. Oil merupakan jenis trading yang paling menarik setelah forex. Trader bisa berinvestasi mulai dari pengeboran sampai penjualan.
Perbedaan Oil Trading dengan Forex
Saat ini jika berbicara mengenai trading yang yang langsung berpikir mengenai forex. Padahal item tersebut hanya salah satu subjek saja. Masih banyak jenis lain yang diperjualbelikan oleh broker. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
Pada umumnya, termasuk forex yang diperjualbelikan adalah barang sehingga trader berhak menyimpan atas barang tersebut. Namun berbeda dengan minyak. Oil trading adalah jenis yang tidak terlihat barangnya. Artinya investor tidak bisa memiliki subjek dari trading tersebut. Yang diperjualbelikan sebenarnya berupa akad atau perjanjian.
Perjanjian tersebut berupa kontrak berjangka panjang. Nilai dalam kontrak fluktuatif, tergantung harga pasar dan jumlah pengiriman. Sedangkan fisik barang sendiri bisa dikirim lintas negara, tergantung isi perjanjian atau trading tersebut.
Baca juga: Apa itu Pips?
Jenis Oil Trading
Sebelum membeli trading minyak, investor harus paham jenis apa yang akan dimilikinya. Mengingat oil trading adalah mempunyai jangka yang panjang, maka investor harus paham benar resikonya. Apalagi fluktuasi harganya cukup tinggi sehingga dapat menderita banyak kerugian dalam waktu cepat. Sebaliknya bisa mendapat banyak keuntungan dalam waktu cepat.
Dari sekian macam investasi, trading mempunyai tingkat fluktuasi paling tinggi, termasuk dalam komoditi minyak mentah. Namun karena potensi keuntungan yang besar, banyak orang berani berspekulasi dengan membelinya. jenis oil trading antara lain:
1. Kotrak future
Seorang trader harus memahami kontrak future yang berlaku dalam trading minyak mentah. Selain itu juga perlu memperhatikan panjang atau lama kontrak berlangsung. Contohnya investor membeli kontrak future senilai x. Investor akan mendapatkan kontrak dengan kode-kode yang menunjukkan komoditi, tahun dan tanggal pengirimannya.
Misal tertera CL8K@105.52. Artinya investor membeli komoditi minyak bumi yang akan dikirimkan pada bulan Mei tahun 2008 saat harga per barel 105.52. CL menunjukkan komoditi minyak bumi, K mewakili bulan Mei dan 8 dalam kode tersebut menunjukkan tahun 2008. Kode tersebut bisa saja berbeda-beda setiap negara, jadi investor harus memahaminya.
Penjual wajib mengirimkan barang pada tanggal yang tertera dalam kode tersebut dengan harga yang sudah disepakati. Investor bisa juga menjual minyak tersebut sebelum waktu pengiriman dan mendapat keuntungan dari margin atau selisih antara buy dan sell.
Baca juga: Bikin Semakin Nyaman, Ini 4 Tipe Akun Trading di DCFX yang Bisa Dipilih!
2. Trading CFC komoditi minyak bumi
Apabila ingin berinvestasi dalam bidang minyak untuk jenis kedua ini, investor juga membutuhkan jasa broker. Pembedanya adalah investor bisa memperoleh keuntungan dari cara lain karena CFD merupakan turunan atau derivative future.
Sistemnya sama dengan forex, trader bisa membuka harga sesuai keinginan dalam sell dan buy. Margin yang berlaku lebih liquid dan fleksibel. mata uang yang biasa digunakan pada penghitungan adalah US. Sedangkan untuk harga minyak berpatokan pada NYMEX.Perubahan harga minyak internasional dapat terjadi dalam hitungan jam. Ini yang menjadikan trader cepat mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya bisa segera mengalami kerugian. Oil trading adalah jenis investasi yang tepat bagi orang dengan karakteristik keberanian mengambil resiko besar.
